Hari ini. Tepatnya ketika tak ada bintang bertabur di langit. Tapi ini adalah malam hari. Rembulan pun sedikit bersembunyi.
Aku, seseorang yang selalu merasa berbeda dari mereka, sedang kesal. Kesal sekali karena aku marah dengan alasan yang lucu.
Tak mau ditinggal sendiri. Itu yang aku rasakan. Mereka berkata aku tak apa. Kau saja yang tak peka. Bagaimana bisa kau berkata sedang kau tak tahu apa-apa.
Kau pernah cerita bahwa kau tak suka ditinggalkan. Kau sebal. Lalu cemberut berhari-hari.
Kau tau?
Kalian berdua pernah meninggalkan aku. Kalian bertiga pernah ninggalin aku. Kalian berempat pernah ninggalin aku. Kalian semua pernah ninggalin aku. Itu rasanya sakit banget.
Ketika kalian peduli satu sama lain. Aku selalu bertanya apakah aku pernah dipedulikan?
Sungguh aku terkadang iri.
Aku ingin pergi.
Karena aku ingin dicari.
Tapi..
Apa yang kau lakukan.
Jangan kan aku sempat beranjak.
Kau lebih dulu membuangku.
Seperti itu yang aku rasakan.
Norlaili
Selasa, 10 Januari 2017
Minggu, 14 Agustus 2016
Aku ingin pergi
Sudah aku putuskan untuk tidak menemui kamu. Aku gak peduli seberapa penasarannya aku padamu. Aku hanya akan menemui kamu, jika kau yang datang sendiri padaku.
Kau tau kenapa?
Supaya aku bisa melupakan rasa yang tak semestinya ada. Ingin aku buang jauh sejauh-jauhnya.
Semua ini aku lakukan karena kau yang tak mau jujur. Kau tak pernah memberikan alasan yang bisa aku terima. Aku hanya ingin tau apa alasanmu untuk mengenalku.
Minggu, 22 Mei 2016
sang api unggun berkata
Di balik kobaran api, tersembunyi wajahmu. Sama tersembunyinya perasaan ini untukmu.
Di sela gumpalan asap, aku tatap wajah indah itu dalam kaburnya pandangan. Sama seperti harapan yang remang-remang untuk meraihmu.
Kali ini, ada setitik perasaan bahagia, saat kau dan aku terbaring bersama di bawah sinar bulan yang sama.
Sementara di akhir, aku temukan kebahagiaan bersamamu walau ternyata itu hanya detik-detik perpisahan sementara.
Aku bahagia bisa menghabiskan hari yang panjang dengan dan bersamamu.
Terimakasih cinta.
Jumat, 25 Maret 2016
Curahan Senja
Bercucuran air mata ketika membaca kisahnya. Kisah sang manusia terpuji. Ya, dialah Rasulullah SAW. Kebaikannya patut dituruti, kejujurannya patut diikuti, keberaniannya patut dituruti, ketaatannya patut diikuti, dan segala yang ada padanya adalah kesempurnaan yang patut diketahui, dituruti, diikuti, dan dipuji.
Seluruh makhluk menginginkan syafa'atnya. Tapi tak seluruh mahkluk mengikuti ajarannya. Kita bahkan tahu apa yang salah dan apa yang benar, tapi tingkahlaku dan hati kita seolah mengatakan aku tak tahu apa-apa.
Dimana letak kecerdasan untuk berfikir, ketika semua diabaikan dan tak mau difikirkan. Oh, ruginya kita. Semua yang dimiliki hanya sia-sia. Tak inginkah engkau, segala yang kau miliki bermanfaat wahai saudaraku ? Jika ingin, mari kita bersama dalam hijrah menuju kebaikan.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan ridho Allah SWT. wahai saudaraku semuanya dan mendapat syafa'at Rasulullah SAW. di hari kebangkitan kelak.
Aamiin ya rabbal alamiin.
Seluruh makhluk menginginkan syafa'atnya. Tapi tak seluruh mahkluk mengikuti ajarannya. Kita bahkan tahu apa yang salah dan apa yang benar, tapi tingkahlaku dan hati kita seolah mengatakan aku tak tahu apa-apa.
Dimana letak kecerdasan untuk berfikir, ketika semua diabaikan dan tak mau difikirkan. Oh, ruginya kita. Semua yang dimiliki hanya sia-sia. Tak inginkah engkau, segala yang kau miliki bermanfaat wahai saudaraku ? Jika ingin, mari kita bersama dalam hijrah menuju kebaikan.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan ridho Allah SWT. wahai saudaraku semuanya dan mendapat syafa'at Rasulullah SAW. di hari kebangkitan kelak.
Aamiin ya rabbal alamiin.
Rabu, 16 Maret 2016
cahaya
Cahaya
Kau datang dan pergi sesukamu
Adakah kau berfikir
Aku bahagia dengan kehadiranmu
Aku terluka dengan kepergianmu
Bukan berfikir, tapi kau malah tak peduli
Aku anggap kau permata
Kau anggap aku sang karang tak berguna
Kenapa !!
Kenapa aku jatuh cinta padamu ?
Kenapa kau acuhkan aku ?
Jangan hadir jika hanya untuk melukis luka
Pergilah sejauh mungkin
Aku...
Bisa menghapus luka ini
Created 26.02.2016 7:38
Kau datang dan pergi sesukamu
Adakah kau berfikir
Aku bahagia dengan kehadiranmu
Aku terluka dengan kepergianmu
Bukan berfikir, tapi kau malah tak peduli
Aku anggap kau permata
Kau anggap aku sang karang tak berguna
Kenapa !!
Kenapa aku jatuh cinta padamu ?
Kenapa kau acuhkan aku ?
Jangan hadir jika hanya untuk melukis luka
Pergilah sejauh mungkin
Aku...
Bisa menghapus luka ini
Created 26.02.2016 7:38
Surat Hatiku
Dear sang pemilik hati.
Tau kah engkau. Aku sudah berusaha menutup hati ini untuk siapa pun, termasuk engkau.
Tapi tahu kah engkau, aku manusia biasa yang punya rasa. Aku cegah tapi tak bisa.
Aku tak tahu sampai kapan rasa ini melekat di hati. Jika bukan engkau taqdirku. Aku berharap rasa ini tak berlangsung lama dan segera menyirna. Tapi jika engkau taqdirku, aku berharap rasa ini selamanya.
Betapa bahagianya aku saat itu. Saat kata yang kudambakan engkau ucapkan.
Kuharap, itu bukan hanya kata-kata belaka tanpa makna. Aku ingin suatu bukti untuk mewujudkan kata itu.
Aku ingin. Mungkin bukan sekarang. Apakah aku boleh menunggu engkau membuktikan dengan "khitbahmu" ?
Tau kah engkau. Aku sudah berusaha menutup hati ini untuk siapa pun, termasuk engkau.
Tapi tahu kah engkau, aku manusia biasa yang punya rasa. Aku cegah tapi tak bisa.
Aku tak tahu sampai kapan rasa ini melekat di hati. Jika bukan engkau taqdirku. Aku berharap rasa ini tak berlangsung lama dan segera menyirna. Tapi jika engkau taqdirku, aku berharap rasa ini selamanya.
Betapa bahagianya aku saat itu. Saat kata yang kudambakan engkau ucapkan.
Kuharap, itu bukan hanya kata-kata belaka tanpa makna. Aku ingin suatu bukti untuk mewujudkan kata itu.
Aku ingin. Mungkin bukan sekarang. Apakah aku boleh menunggu engkau membuktikan dengan "khitbahmu" ?
Kamis, 25 Februari 2016
Puisi untukmu Ibu
Syurga terdekat yang terlupakan
Kasih siapa yg sepanjang masa kalau bukan kau ibu
Pengorbanan siapa yang tiada tara kalau bukan kau ibu
Kau berani mengorbankan nyawa untuk ku
Lantas aku sering ta sengaja mengukir luka hati mu
Ta hanya cukup maaf untuk semua itu
Tapi ridho selalu kau ucap untuk ku
Ibu..
Kau yang setiap hari setiap detik selalu ku rindu
Peluk kasih mu yang selalu ku ingin
Kau pengukir ketenangan jiwa ku
Kau lah ibu
Syurga terdekat
Malaikat ta bersayap
Ibu..
Created by Lyli 30-10-2015 01.35
Kasih siapa yg sepanjang masa kalau bukan kau ibu
Pengorbanan siapa yang tiada tara kalau bukan kau ibu
Kau berani mengorbankan nyawa untuk ku
Lantas aku sering ta sengaja mengukir luka hati mu
Ta hanya cukup maaf untuk semua itu
Tapi ridho selalu kau ucap untuk ku
Ibu..
Kau yang setiap hari setiap detik selalu ku rindu
Peluk kasih mu yang selalu ku ingin
Kau pengukir ketenangan jiwa ku
Kau lah ibu
Syurga terdekat
Malaikat ta bersayap
Ibu..
Created by Lyli 30-10-2015 01.35
Langganan:
Postingan (Atom)