Jumat, 25 Maret 2016

Curahan Senja

Bercucuran air mata ketika membaca kisahnya. Kisah sang manusia terpuji. Ya, dialah Rasulullah SAW. Kebaikannya patut dituruti, kejujurannya patut diikuti, keberaniannya patut dituruti, ketaatannya patut diikuti, dan segala yang ada padanya adalah kesempurnaan yang patut diketahui, dituruti, diikuti, dan dipuji.

Seluruh makhluk menginginkan syafa'atnya. Tapi tak seluruh mahkluk mengikuti ajarannya. Kita bahkan tahu apa yang salah dan apa yang benar, tapi tingkahlaku dan hati kita seolah mengatakan aku tak tahu apa-apa.

Dimana letak kecerdasan untuk berfikir, ketika semua diabaikan dan tak mau difikirkan. Oh, ruginya kita. Semua yang dimiliki hanya sia-sia. Tak inginkah engkau, segala yang kau miliki bermanfaat wahai saudaraku ? Jika ingin, mari kita bersama dalam hijrah menuju kebaikan.

Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan ridho Allah SWT. wahai saudaraku semuanya dan mendapat syafa'at Rasulullah SAW. di hari kebangkitan kelak.
Aamiin ya rabbal alamiin.

Rabu, 16 Maret 2016

cahaya

Cahaya

Kau datang dan pergi sesukamu
Adakah kau berfikir
Aku bahagia dengan kehadiranmu
Aku terluka dengan kepergianmu
Bukan berfikir, tapi kau malah tak peduli

Aku anggap kau permata
Kau anggap aku sang karang tak berguna
Kenapa !!
Kenapa aku jatuh cinta padamu ?
Kenapa kau acuhkan aku ?

Jangan hadir jika hanya untuk melukis luka
Pergilah sejauh mungkin
Aku...
Bisa menghapus luka ini

Created 26.02.2016 7:38

Surat Hatiku

Dear sang pemilik hati.


Tau kah engkau. Aku sudah berusaha menutup hati ini untuk siapa pun, termasuk engkau.

Tapi tahu kah engkau, aku manusia biasa yang punya rasa. Aku cegah tapi tak bisa.

Aku tak tahu sampai kapan rasa ini melekat di hati. Jika bukan engkau taqdirku. Aku berharap rasa ini tak berlangsung lama dan segera menyirna. Tapi jika engkau taqdirku, aku berharap rasa ini selamanya.

Betapa bahagianya aku saat itu. Saat kata yang kudambakan engkau ucapkan.

Kuharap, itu bukan hanya kata-kata belaka tanpa makna. Aku ingin suatu bukti untuk mewujudkan kata itu.

Aku ingin. Mungkin bukan sekarang. Apakah aku boleh menunggu engkau membuktikan dengan "khitbahmu" ?