Selasa, 15 Desember 2015

Malam telah hilang ditelan sang mentari. Tapi perasaan ini tak jua sirna. Ku rasa salahnya itu ada pada diriku. Tapi salahkah ini jika kurasa begini. Apa salah ku. Kenapa aku salah. Aku hanya mencintaimu dalam diam ku.

Senin, 14 Desember 2015

SEJARAH UIN SUNAN KALIJAGA

Sejarah
1951-1960
Periode Rintisan
 Periode ini dimulai dengan Penegerian Fakultas Agama Universitas Islam  Indonesia (UII) menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) yang diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950 Tanggal 14 Agustus 1950 dan Peresmian PTAIN pada tanggal 26 September 1951. Pada Periode ini, terjadi pula peleburan PTAIN (didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950) dan ADIA (didirikan berdasarkan Penetapan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1957) dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 Tanggal 9 Mei 1960 tentang Pembentukan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dengan nama Al-Jami'ah al-Islamiyah al-Hukumiyah. pada periode ini, PTAIN berada di bawah kepemimpinan KHR Moh Adnan (1951-1959) dan Prof. Dr. H. Mukhtar Yahya (1959-1960)

1960-1972
Periode Peletakan Landasan
 Periode ini ditandai dengan Peresmian IAIN pada tanggal 24 Agustus 1960. Pada periode ini, terjadi pemisahan IAIN. Pertama berpusat di Yogyakarta dan kedua, berpusat di Jakarta berdasarkan Keputusan Agama Nomor 49 Tahun 1963 Tanggal 25 Februari 1963. Pada periode ini, IAIN Yogyakarta diberi nama IAIN Sunan Kalijaga berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 1965 Tanggal 1 Juli 1965. Pada periode ini telah dilakukan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, dimulai dengan pemindahan kampus lama (di Jalan Simanjuntak, yang sekarang menjadi gedung MAN 1 Yogyakarta ) ke kampus baru yang jauh lebih luas (di Jalan Marsda Adisucipto Yogyakarta). Sejumlah gedung fakultas dibangun dan di tengah-tengahnya dibangun pula sebuah masjid yang masih berdiri kokoh. Sistem pendidikan yang berlaku pada periode ini masih bersifat 'bebas' karena mahasiswa diberi kesempatan untuk maju ujian setelah mereka benar-benar mempersiapkan diri. Adapun materi kurikulumnya masih mengacu pada kurikulum Timur Tengah (Universitas Al-Azhar, Mesir) yang telah dikembangkan pada masa PTAIN. Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga berada di bawah kepemimpinan Prof. RHA Soenarjo, SH (1960-1972).

1972-1996
Periode Peletakan Landasan Akademik

  Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga dipimpin secara berturut-turut oleh Kolonel Drs. H. Bakri Syahid (1972-1976), Prof. H. Zaini Dahlan, MA (selama 2 masa jabatan: 1976-1980 dan 1980-1983), Prof. Dr. HA Mu'in Umar (1983-1992) dan Prof. Dr. Simuh (1992-1996). Pada periodeini, pembangunan sarana prasarana fisik kampus meliputi pembangunan gedung Fakultas Dakwah, Perpustakaan, Program Pascasarjana, dan Rektorat dilanjutkan. Sistem pendidikan yang digunakan pada periode ini mulai bergeser dari 'sistem liberal' ke 'sistem terpimpin' dengan mengintrodusir 'sistem semester semu' dan akhirnya 'sistem kredit semester murni'. Dari segi kurikulum, IAIN Sunan Kalijaga telah mengalami penyesuaian    yang radikal dengan kebutuhan nasional bangsa Indonesia. Jumlah fakultas bertambah menjadi 5 (lima); yaitu Fakultas Adab, Dakwah, Syari'ah, Tarbiyah dan Ushuluddin. Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga dibuka pada periode ini, tepatnya pada tahun akademik 1983/1984. Program Pascasarjana ini telah diawali dengan kegiatan-kegiatan akademik dalam bentuk short courses on Islamic studies dengan nama Post Graduate Course (PGC) dan Studi Purna Sarjana (PPS) yang diselenggarakan tanpa pemberian gelar setingkat Master. Untuk itu, pembukaan Program pAscasarjana pada dasawarsa delapan puluhan tersebut telah mengukuhkan fungsi IAIN Sunan Kalijaga sebagai lembaga akademik tingkat tinggi setingkat di atas Program Strata Satu.

1996-2001
Periode Pemantapan Akademik dan Manajemen

 Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga berada di bawah kepemimpinan Prof. Dr. HM. Atho Mudzhar (1997-2001). Pada periode ini, upaya peningkatan mutu akademik, khususnya mutu dosen (tenaga edukatif) dan mutu alumni, terus dilanjutkan. Para dosen dalam jumlah yang besar didorong dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi, baik untuk tingkat Magister (S2) maupun Doktor (S3) dalam berbagai disiplin ilmu, baik di dalam maupun di luar negeri. Demikian pula peningkatan sumber daya manusia bagi tenaga administratif dilakukan untuk meningkatkan kualitas manajemen dan pelayanan administrasi akademik. Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga semakin berkonsentrasi untuk meningkatkan orientasi akademiknya dan mengokohkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan tinggi. Jumlah tenaga dosen yang bergelar Doktor dan Guru Besar meningkat disertai dengan peningkatan dalam jumlah koleksi perpustakaan dan sistem layanannya.

2001-2010
Periode Pengembangan Kelembagaan

 Periode ini dapat disebut sebagai 'Periode Trasformasi', karena, pada periode ini telah terjadi peristiwa penting dalam perkembangan kelembagaan pendidikan tinggi Islam tertua di tanah air, yaitu Transformasi Institut Agama ISlam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 2004 Tanggal 21 Juni 2004. Deklarasi UIN Sunan Kalijaga dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2004. Periode ini di bawah kepemimpinan Prof. Dr. HM. Amin Abdullah (2001-2005) dengan Pembantu Rektor Bidang Akademik Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, MA., Ph.D, Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum Drs. H. Masyhudi, BBA, M.Si. dan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. H. Ismail Lubis, MA (Almarhum) yang kemudian digantikan oleh Dr. Maragustam Siregar, MA.
Pada periode kedua (2006-2010) dari kepemimpinan Prof. Dr. HM. Amin Abdullah telah dibentuk Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama. Dengan ditetapkannya keberadaan Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama, maka kepemimpinan UIN Sunan Kalijaga pada periode kedua ini adalah sebagai berikut : PEmbantu Rektor Bidang Akademik, Dr. H. Sukamta, MA, Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum, Dr. H. Tasman Hamami, MA, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Maragustam Siregar, MA, dan Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama dijabat oleh Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, MA.
Perubahan Institut menjadi universitas dilakukan untuk mencanangkan sebuah paradigma baru dalam melihat dan melakukan studi terhadap ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum, yaitu paradigma Integrasi interkoneksi. Paradigma ini mensyaratkan adanya upaya untuk mendialogkan secara terbuka dan intensif antara hadlarah an-nas, hadlarah al-ilm, dan hadlarah al-falsafah. Dengan paradigma ini, UIN Sunan Kalijaga semakin menegaskan kepeduliannya terhadap perkembangan masyarakat muslim khususnya dan masyarakat umum pada umumnya. Pemaduan dan pengaitan kedua bidang studi yang sebelumnya dipandang secara dimatral berbeda memungkinkan lahirnya pemahaman Islam yang ramah, demokratis, dan menjadi rahmatan lil 'alamin.

2010-2014
Periode
Kebersamaan dan Kesejahteraan
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor : B.II/3/16522/2010 Tanggal 6 Desember 2010, Guru Besar Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam diberi tugas tambahan sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta masa jabatan 2010-2014. Periode di bawah kepemimpinan Prof. Dr. H. Musa Asy’arie dibantu oleh empat Pembantu Rektor yaitu:  Pembantu Rektor Bidang Akademik Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag., Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag,. Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Ahmad Rifai,. M.Phil., dan Pembantu Rektor Bidang Kerjasama, Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, M.A.
Seiring dengan perkembangan jaman dan dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan tinggi, dinilai organisasi tata kerja Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta perlu ditata kembali. Oleh karena itu, Organisasi Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga mengalami perubahan berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 2013. Sesuai dengan Organisasi Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang baru, dalam melaksanakan tugasnya, Rektor  dibantu oleh tiga Wakil Rektor yaitu: Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag.,dan wakil Rektor Bidang Kelembagaan dan Kerja sama Dr. H. Maksudin, MA.
http://uin-suka.ac.id/id/page/universitas/1-sejarah

dear december

kita berjumpa lagi. engkau tak lama lagi akan berlalu. apa yang harus ku perbuat. cinta di hati tak juga berlalu. aku coba menghapus rasa ini. tapi bukannya memudar malah menambah kecintaan.
aku tak tau harus berbuat apa dengan hati ini. semakin di biarkan semakin pilu dihati.

untuk seseorang yang sedang dihati

hari ini ada rindu yang aku tak mengerti rindu macam apa ini. ingin ku sampaikan tapi aku tak punya kekuatan. aku hanya bisa merindu mu dalam diam dan kekakuan ku.
aku rindu kamu

dear ayah

anak mu yang kecil ini berjanji kesuksesan untuk mu. aku minta do'a yang tulus dari mu. yah. maaf atas kekecewaan yang telah ku perbuat. salam manis untuk ayah

dear ibu

Ibu, hari ini aku rindu pada mu. aku berjanji akan menggati rindu ini dengan toga kebanggaan.

Senin, 07 Desember 2015

Fakultas
Adab dan Ilmu Budaya
Fakultas Adab di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta resmi dibuka pada tanggal 12 Oktober 1961 berdasarkan Penetapan Menteri Agama No. 43 tanggal 9 Agustus 1960. Dari tahun 1961 hingga tahun 1970, jurusan yang dibuka hanya Jurusan Sastra Arab, dan pada tahun akademik 1970/1971 mulai dibuka Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam.
Pada tahun 1974, berdasarkan hasil Rapat Kerja Pengembangan Kurikulum di Cipayung, Jurusan Sastra Arab diperluas menjadi Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, sedangkan Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam tetap tidak mengalami perubahan. Pada akhirnya fakultas Adab memiliki empat jurusan/program studi, yaitu:
  1. Bahasa dan Sastra Arab (S1)
  2. Sejarah dan Kebudayaan Islam (S1)
  3. Ilmu Perpustakaan (S1)
  4. Ilmu Perpustakaan (D3)
  5. Sastra Inggris (S1)
Selengkapnya...

Dakwah dan Komunikasi
Fakultas Dakwah berdiri pada tanggal 30 September 1970 dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 254 tahun 1970. Sebelumnya Fakultas Dakwah adalah salah satu jurusan pada Fakultas Ushuluddin. Fakultas Dakwah memiliki visi: membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan dakwah dalam suasana tradisi akademik (keilmuan), berperan aktif membangun peradaban masa depan yang lebih baik, yang Islami, menuju Indonesia Baru yang Madani. Adapun misi yang diemban oleh Fakultas Dakwah adalah menyiapkan sarjana yang visioner dengan kompetensi ilmu dakwah yang sadar berkarya untuk Islam, kemanusiaan, bangsa dan negara, dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Untuk mewujudkan visi di atas, Fakultas Dakwah telah berupaya mempersiapkan segala perangkat yang diperlukan, antara lain dengan pengembangan sarana fisik dan non fisik yang telah, sedang dan akan terus dilaksanakan. Bahkan sejak tahun 2000 Fakultas Dakwah telah melengkapi diri dengan laboratorium dakwah di bawah pengelolaan Pusat Pengembangan Teknologi Dakwah (PPTD) yang dilengkapi dengan sarana untuk program siaran televisi, studio radio yang telah melakukan siaran dengan nama RASIDA (radio siaran dakwah), grafika (sablon, fotografi dan computerized desain grafis) dan Biro Konseling “Mitra Ummah”. Semua itu dimaksudkan untuk memeprsiapkan agar alumni Fakultas Dakwah tidak gagap teknologi, bahkan telah siap untuk menjalani era millenium ketiga ini.
Pada waktu didirikan Fakultas Dakwah belum memiliki jurusan. Baru pada tahun akademik 1976/1977 fakultas ini membuka dua jurusan, yaitu jurusan “al-Milal wa al-Nihal” dan Jurusan “Al-Tabligh Wa al-Nasyr” yang kemudian disempurnakan menjadi jurusan Penerangan dan penyiaran Agama (PPA) dan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM).
Seiring perkembangannya, Fakultas Dakwah saat ini memiliki lima jurusan dengan kompetensinya masing-masing, yaitu:
  1. Komunikasi dan Penyiaran Islam (S1)
  2. Bimbingan dan Penyuluhan Islam (S1)
  3. Pengembangan Masyarakat Islam (S1)
  4. Manajemen Dakwah (S1)
  5. Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1)
Dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Fakultas Dakwah telah mengantarkan alumninya menjadi sarjana-sarjana yang dapat terserap di lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan negara, perusahaan swasta maupun menjadi wiraswastawan mandiri. Di samping itu banyak juga di antara alumni yang sekarang bekerja di departemen-departemen pemerintah, TNI, Kepolisian, Lembaga Asuransi, Dosen, Anggota Legistlatif, PNS, biro-biro konsultasi, LSM dan lain sebagainya.
Selengkapnya...

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
The presence of Tarbiyah Faculty as the founding Islamic high education in Indonesia is inseparable from the emergence of Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri [State College for Islamic Studies] (PTAIN) which was founded in Yogyakarta on August 14, 1950 based on government regulation No. 34/1950. Even though this college was under supervision of Department of Religious Affairs of Republic of Indonesia, operationally this college was mutually conducted with Department of Education and Culture of the Republic of Indonesia based on the minister degree No. K/I/14641/1951 and No. 28665/Kab/1951. The college was meant to prepare skilled staffs on Islamic teaching to meet intellectual needs of society and country since Muslim population constitutes the majority.

In line with the development of PTAIN, on January 1, 1957 Akademi Dinas Ilmu Agama [State College of Islamic Science] (ADIA) was established in Jakarta based on Minister of Religious Affairs No. 1/1957. This academy was meant to improve the quality of Islamic teachers for secondary schools.

In the first decade both PTAIN and ADIA grew and developed dramatically. In order to improve the quality control of the institution integrally, PTAIN and ADIA were merged into new institution named Institut Agama Islam Negeri [State Institute for Islamic Studies] on August 24, 1960 based on government degree No. 11/1960. This institute located in Yogyakarta had four faculties, i.e., Tarbiyah and Adab in Jakarta and Syari'ah and Ushuluddin in Yogyakarta. Based on government degree No. 26/1965, the IAIN Yogyakarta was given name IAIN Sunan Kalijaga, the name originated from the outstanding Islamic preacher in Indonesia which had an authority to carry out all four faculties in Yogyakarta.

Right now Tarbiyah as one leading faculty at IAIN Sunan Kalijaga has four departments, i.e.,
  1. Pendidikan Agama Islam [Islamic Teaching] (S1)
  2. Pendidikan Bahasa Arab [Arabic Teaching] (S1)
  3. Kependidikan Islam [Islamic Education] (S1)
  4. Pendidikan Guru Madrasah Ibtida'iyah [Islamic Elementary School Teaching] (S1)
  5. Pendidikan Guru Raudlatul Athfal [Islamic Kindergarten Teaching] (S1)
  6. Pendidikan Islam [Islamic Teaching] (S2)
  7. Pendidikan Guru Madrasah Ibtida'iyah [Islamic Elementary School Teaching] (S2)
  8. Pendidikan Guru Raudlatul Athfal [Islamic Kindergarten Teaching] (S2)

Vision
Tarbiyah faculty becomes a leading institution for developing Islamic education in Indonesia.

Mission
  1. Carrying out academic and vocational education in Islamic education and science.
  2. Carrying out research in Islamic education and science.
  3. Carrying out program for community services.
Selengkapnya...

Syari'ah dan Hukum
Fakultas Syari'ah UIN Sunan Kalijaga merupakan fakultas Syari'ah yang tertua di Indonesia dan telah berusia lebih dari setengah abad.
Visi Fakultas Syari'ah adalah menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi di bidang ilmu syari'ah yang berwawasan keindonesiaan, kelimuan yang maju dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan akhlakul karimah untuk memajukan peradaban dan memperkaya kebudayaan umat manusia pada umumnya dan bangsa Indonesia pada khususnya.
Fakultas Syari'ah memiliki enam jurusan/program studi, yaitu:
  1. Al-Ahwal al-Syakhsyiyyah/Hukum Keluarga (S1)
  2. Perbandingan Madzhab (S1)
  3. Siyasah/Hukum Ketatanegaraan Islam (S1)
  4. Muamalat/Hukum Perdata dan Bisnis Islam (S1)
  5. Ilmu Hukum (S1)
  6. Hukum Islam (S2)
Selengkapnya...

Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Fakultas Ushuluddin resmi dibuka bersamaan dengan peresmian IAIN Al-Jami'ah pada tanggal 24 Agustus 1960. Berdasarkan penetapan menteri agama nomor 43 tahun 1960 pasal 4 ayat 1, dan Peraturan Menteri Agama Nomor 5 tahun 1963 Bab I Pasal 4, fakultas Ushuluddin memiliki empat jurusan, yaitu: a) Jurusan Dakwah, b) Jurusan Tasawwuf, c) Jurusan Filsafat, dan d) Jurusan Perbandingan Agama.
Dalam perkembangannya, jurusan Tasawwuf ditutup karena kurang diminati. Pada tahun 1970, jurusan Dakwah ditingkatkan statusnya menjadi Fakultas Dakwah, sehingga Fakultas Ushuluddin hanya memiliki dua jurusan, yaitu Perbandingan Agama dan Filsafat. Tahun akademik 1982/1983 dibuka Program Studi Teologi Islam, namun tidak berumur panjang. Tahun akademik 1989/1990, Fakultas Ushuluddin mendapat tambahan jurusan Tafsir-Hadis yang semula merupakan salah satu jurusan pada fakultas Syari'ah. Seiring perkembangan zaman, Fakultas Ushuluddin menambah lagi satu Program Studi, yaitu Program Studi Agama dan Masyarakat yang kemudian berubah nama menjadi Program Studi Sosiologi Agama. Dengan demikian, Fakultas Ushluddin saat ini memiliki empat Jurusan/Program Studi, yaitu:
  1. Aqidah dan Filsafat (S1)
  2. Perbandingan Agama (S1)
  3. Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S1)
  4. Ilmu Hadis (S1)
  5. Sosiologi Agama (S1)
  6. Agama dan Filsafat (S2)
Selain terus berusaha memaksimalkan perannya dengan memperkuat dan/atau membuka jurusan-jurusan baru, Fakultas Ushuluddin berganti nama menjadi Fakultas Ushuluddin, Studi Agama, dan Pemikiran Islam. Perubahan nama fakultas tersebut,
Visi
Unggul dan terkemuka dalam pemaduan dan pengembangan studi keushuluddinan dan keilmuan bagi peradaban.
Misi
  1. Mengembangkan Pendidikan dan Pengajaran yang berorientasi pada pemaduan dan pengembangan pemikiran dalam bidang sumber-sumber pokok Islam, aqidah dan filsafat, studi agama-agama, dan sosiologi agama.
  2. Memelihara tradisi keilmuan dan intelektual, serta menumbuhkan budaya ijtihad dalam penelitian secara multidisipliner.
  3. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya Fakultas menjadi potensi yang efektif dan berkualitas dalam rangka ikut serta menyelesaikan persoalan masyarakat dan bangsa.
  4. Mengembangkan kerjasama fakultas dengan berbagai lembaga akademik maupun lembaga lainnya untuk mewujudkan tri-dharma perguruan tinggi, terutama dalam bidang Keushuluddinan.
Selengkapnya...

Sains dan Teknologi
Fakultas Sains dan Teknologi resmi dibuka seiring dengan perubahan IAIN Sunan Kalijaga menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dan mulai menerima mahasiswa baru pada tahun ajaran 2004 -2005. Dengan mencanangkan konsep ZIKR (Zero based, Iman, Konsisten dan Result oriented) sebagai orientasinya. Fakultas Sains dan Teknologi membuka enam program studi ditambah empat program studi yang sebelumnya berada di Fakultas Tarbiyah, yaitu:
  1. Matematika (S1)
  2. Fisika (S1)
  3. Kimia (S1)
  4. Biologi (S1)
  5. Teknik Informatika (S1)
  6. Teknik Industri (S1)
  7. Pendidikan Matematika (S1)
  8. Pendidikan Kimia (S1)
  9. Pendidikan Biologi (S1)
  10. Pendidikan Fisika (S1)
Mahasiswa program studi Matematika, selain memperdalam ilmu-ilmu matematika juga dibekali dengan kemampuan pemrograman komputer sebagai respon terhadap tuntutan kebutuhan pengembangan dan penerapan teknologi. Program studi matematika didukung dengan laboraturium pustaka (analisis, aljabar, statistika dan terapan), laboraturium komputasi dan teknoklas. Dengan memadukan matematika dan keislaman serta sosial-kemanusiaan, kurikulum program studi matematika dapat dimanfaatkan dalam bidang illmu falak, ekonomi syari'ah serta semua sektor yang memerlukan aplikasi ilmu matematika.
Program studi Fisika juga didukung dengan alat-alat yang canggih dalam laboraturium fisika dasar, fisika komputasi, laboraturium atom dan inti, laboraturium elektronika, laboraturium instrumentasi dan laboraturium unggulan, yaitu astrofisika yang merupakan penggabungan laboraturium fisika dan ilmu falak.
Program studi Kimia dilengkapi dengan laboratorium dengan instrumen terbaru, yaitu laboraturium pendidikan (terdiri atas Kimia Dasar, Kimia Organik, Kimia Analitik, Kimia Fisika, Kimia Anorganik dan Biokimia), laboraturium reseach, laboraturium kimia komputasi dan laboraturium kimia instrumentasi.
Program studi Biologi dilengkapi dengan laboraturium biologi dasar, zoologi, botani, embriologi, kultur jaringan, mikrobiologi serta laboraturium yang terpadu. Dengan kemampuan yang professional yang diintegrasi-interkoneksikan dengan keislaman dan sosial kemanusiaan, lulusan program studi ini dapat berkarya dibidang rekayasa genetika, kesehatan lingkungan, auditor bidang industri serta berpeluang menjadi enterpreneur.
Program studi Teknik Industri dirancang untuk menghasilkan lulusan yang professional bidang tekbik industri terpan, didukung oleh kemampuan bidang teknik informasi yang baik, dan memiliki landasan keislaman dan sosial kemanusiaan yang memadai. Kurikulum program studi ini menitik-beratkan kepada aplikasi bidang teknik industri terapan pada dunia industri, khususnya industri mikro, kecil dan menengah; kemampuan enterpreneurship, analis sistem pada industri manufaktur dan jasa, serta pemanfaatan teknologi informasi pada bidang industri. Program studi teknik industri didukung dengan fasilitas laboraturium dalam bidang integrated manufacturing , decision support dan operation optimation.
Program studi Teknik Informatika hadir dengan tujuan mencetak sumber daya manusia yang unggul dalam integrasi-interkoneksi keilmuan teknik informatika dan keislaman serta sosial kemanusiaan. Kompetensi inti dari program studi ini adalah penguasaan dan penerapan teknologi informasi dalam bidang decision making, operation dan advanced application development. Fasilitas pembelajaran untuk program studi ini adalah state of art dari hasil kemajuan teknologi informasi seperti fiber optic connection, cyber campus, Wi-Fi, mobile-technology, advance laboratory, maupun perangkat ITC ( information and communication technology ).
Selengkapnya...

Ilmu Sosial dan Humaniora
VISI
Unggul dan terkemuka dalam pemaduan dan pengembangan studi keislaman, ilmu sosial dan humaniora bagi kemanusiaan.
MISI
  1. Memadukan dan mengembangkasn studi keislaman, ilmu sosial dan humaniora dalam pendidikan dan pembelajaran.
  2. Mengembangkan budaya penelitian dan advokasi sosial keagamaan.
  3. Membangun dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas akademik, manajerial, dan pengabdian pada masyarakat.
TUJUAN
  1. Menghasilkan sarjana ilmu sosial dan humaniora yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang integratif-interkonektif.
  2. Menghasilkan peserta didik yang berakhlaq mulia dan memiliki tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
  3. Menghasilkan sarjana yang menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan dan kemanusiaan.
  4. Menjadikan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora sebagai pusat studi yang unggul dalam bidang kajian dan penelitian sosial humaniora yang integratif-interkonektif.
PROGRAM STUDI
  1. Psikologi (S1)
  2. Ilmu Komunikasi (S1)
  3. Sosiologi (S1)
Selengkapnya...

Ekonomi dan Bisnis Islam
The transformation from the institute level (IAIN) to become University level (UIN) based on the President Decree No. 50 Tahun 2004 on June 21st 2004 by the President of Republic Indonesia constitute some consequences.  UIN Sunan Kalijaga obly to develop the scholarly in a larger spectrum as an answer to public demand by keeping the Islamic spirit as the university’s characteristic.
Academically, UIN Sunan Kalijaga is obliged to extend “Integration and Interconnection” Economics that still considered “seculer” with Shariah rule and principles which is relying on the Holy Quran and As-Sunnah. The development of Islamic economics will be based on the Islamic literature and existing conventional literature which is more established in the current systems. The realization of this integration and interconnection will ensure the realization of “rahmatan lil alamin” and “maqosid shariah”.  
In addition, due to the high public’s demand, UIN Sunan Kalijaga had been responding by launched some faculties, namely; Faculty of Science and Technology, Faculty of Social Sciences and Humanities, Faculty of Islamic Economics and Business. The launching of those  faculties and new programs proof that UIN Sunan Kalijaga consider that basically in Islam the science development is universal without any dichotomy; among religious sciences (hadarah an-nas) and among nature sciences and social sciences (hadarah al-‘ilmi). The last faculty which is launched by UIN Sunan Kalijaga, specifically, is to answer the high demand of Industry (Islamic Bank, Islamic Capital Market, Islamic Insurance etc.) and society.
The scientific construction in UIN Sunan Kalijaga tries to exclude the scientific barrier, which is supporting the axiom “Integration and Interconnection”, trade mark of UIN Sunan Kalijaga. The spirit of “Integration and Interconnection” is evidence at the institutionally level that academically, UIN Sunan Kalijaga can answer the global dynamic changing and the need of society. Understanding and applying science and Islamic principles is as a realization of cross fertilization.   It is the most important element toward the center of excellence Faculty of Economy and Islamic Business which is developed with its own characteristic to build a new civilization in economic and business which is based on Islamic values, namely: brotherhood (ukhuwah), justice (‘adalah), welfare (maslahah), balance (tawazun), and universalism (syumuliah).
Based on these values, Islamic Economy can be accepted and developed for some decades in Indonesia, conseptual and practical. The rise of Islamic Financial Institution is one of the signals that the concept Islamic economy is acceptable. For example, Islamic banking and Islamic capital market is becoming the centre of attention because of its growth. Moreover, there are also many implementation of Islamic economy in non-Islamic financial institution such as Zakat institution that managing zakat, infaq, and shodaqoh (government or private); research and consultant institution of Islamic Economy; even in many ministries like the Ministry of Religiuos Affair and the Ministry of Finance (sukuk, ZISWAF management, etc.). Overall, there are some evidence that Islamic Economy has been extending in many aspect; study and practice. This opportunity must be followed up by the education institution.
A simple impression comes up in the theorema of the Islamic economy will be complicated when it faces the real condition in the economy of the ummah. Hence, there are many works and efforts that become the responsibility of the stakeholders of the Islamic Economy related to the practical matter in business environmental and managerial such as corporate governance, economics philosophy of the company and business with its all derivation.
The challenge is, there are many Islamic values which are not actualized in economy and business  for example the transactions that not applied based on the principle of understanding each other, illicit transaction objects, the function of money is not only as medium of exchange and a measure of value but also as the commodity, usury (riba) transaction/economic activity, gharar transaction, maysir activity, transaction/economic activity containing illegitimate, transaction/economic activity contains time value of money, and there is price distortion on demand and supply.
However, in the development of the Islamic Economic and Business there are challenges both globally and regionally. Those challenges, directly or indirectly, will bring effect to the existence of the Islamic Economic and Business in the world’s economic order. Those are: Global Business, E-Marketing, the minimum of trade co-operation among the Muslem countries, the minimum amount of Islamic investment, the small amount investment in Indonesia from Muslim, financial crisis, capital market and the money market which is dominated by the speculator, uncondusif working ethics and custom with manipulation, corruption, and discrimination, and so on, good corporate governance, and the powerless conventional banking industry in Indonesia and in the world.
Therefore, in a micro scale, UIN Sunan Kalijaga in 2012 officially starts to open the Faculty of Economic and Islamic Business based on the Decree of the Directorate General of Islamic Education, Ministry of Religious Affair No. 522 on March 21st 2012 and therefore has recruit new students and the kulliyah has started in academic year 2012/2013. The establishment of the Faculty of Economic and Islamic Business can be explained chronologically as below:
  1. The Decree of the Working Team (POKJA) No. 02/Ba.0/A/2011 UIN Sunan Kalijaga on January 24th 2011 updated with the Decree of the Working Team (POKJA) on September 12th 2011 about the Opening of the Faculty of Economic; by this decree the team  set a proposal to the University Senat.
  2. University Senat Meeting on July 25th 2011 that decided to agreed (with the note on the renewed proposal) the opening of the Faculty of Economic in UIN Sunan Kalijaga. By this decision, the POKJA team revised the proposal.
  3. The proposal presentation of the Opening of the Faculty of Economic to the Directorate General of Islamic Education (Dirjen Pendis) on 24th November 2011 with the supervision of The Head of Directorate General of Islamic Education (in that time was Prof. Dr. H Mohammad Ali, MA), the proposal is revised to “Proposal of the Opening of the Faculty of Islamic Economic and Business, with three programs namely, Islamic Economy, Islamic Management, and Islamic Accounting.
  4. Workshop of the Center of Excellence of the Faculty of Islamic Economics and Business on Desember 14th 2012 which was attended by The Head of Directorate General Islamic Education and he confirmed and encouraged UIN Sunan Kalijaga as the eldest islamic university to become the center of excellence of the development of Islamic economy through the opening of the Faculty of Islamic Economics and Business (FEBI).
  5. The proposal presentation of the Opening of the Faculty of Islamic Economic and Business in front of the Director of Higher Education, the Ministry of Religious Affair Republic of Indonesia on Febuari 14th 2012 which decided to accept the Proposal of the Opening of Faculty of Islamic Economic and Business with the note “revision the program proposed must be appropriate with PMA No. 36 on 2009”.
  6. The submission of the Revised Proposal of the Opening of the Faculty of Islamic Economic and Business with the supervision of the Director of Higher Education (Dikti) on Februari 22nd 2012 with two new programs based on PMA No. 36 on 2009, those are Sharia Economic (Ekonomi Shariah) and Sharia Banking (Perbankan Shariah).
  7. Decree No. 522 about the Opening of the Faculty of Islamic Economic and Business from the Directorate General Islamic Education, the Ministry of Religious Affair on March 21st 2012.
By all above steps, finally, Directorate General Islamic Education issued the Decree of Directorate General of Islamic Education No. 522 about the Opening of the Faculty of Islamic Economic and Business, on March 21st 2012. The Rector of UIN Sunan Kalijaga followed up this decree by first, arrange the managers of FEBI (temporarily while waiting for the SOTK UIN Sunan Kalijaga from the Ministry of Empowerment of State Apparatus) which consisting of Pjs.Dean (Dr. Ibnu Qizam, SE, M.Si, Ak), Pjs. Deputy Dean (Dr. Misnen Ardiansyah, M.Si), and two Pjs Head of Department they are Pjs.The Head department of Shariah Economic (M. Ghafur Wibowo, SE, M.Sc), and Pjs the Head department of Sharia Banking (Joko Setyono SE, M.Si) for the admission of the new students for academic year 2012/2013.
To become an excellent faculty in Islamic Economics and Business, there are at least four important pillars to be developed, including: 1) research quality, 2) graduate employability, 3) international outlook which is determined by the international study program and the number of international student, 4) lecturing quality which determined by the ratio of the lecturer and the students (based on The Times Higher Education Supplement (THES)). Therefore, FEBI has a high commitment to develop as a high education institution which has excellence in those four things. In addition, the curriculum of FEBI is set to make its alumnus with a high moral integrity in their personality and broad-minded and entrepreneurship-skill.